AKU HANYA INSAN BIASA

Monday, March 21, 2011

Bersyukur Ketika Mendapat Nikmat, Bersabar Ketika Tertimpa Musibah

Dalam sebuah haditsnya yang diriwayatkan dari sahabat Suhaib ra Rasulullah SAW bersabda : Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin itu, bahawa semua urusannya selalu baik, dan ini tidak dimiliki oleh sesiapapun selain oleh orang mukmin sendiri, iaitu jika dia mendapatkan keberuntungan / hal-hal yang menyenangkan dia bersyukur dan itu adalah sangat baik baginya, dan sebaliknya jika dia tertimpa musibah yang menyedihkan dia bersabar dan itupun sangat baik baginya. (HR.Muslim)

Hadits ini oleh Imam Muslim disebutkan dalam bab Zuhud, yaitu hal-hal yang membicarakan sikap seseorang dalam menghadapi percaturan dunia yang tidak stabil atau yang kontras. Kerana memang kehidupan duniawi ini cenderung selalu berubah setiap saat. Dan itulah tabiat alam, seperti yang dikatakan ahli mantiq : alam dunia ini selalu berubah-ubah, dan setiap yang berubah-ubah itu pasti barang baru). Yang tidak berubah itu hanya Allah, kerana Allah itu Maha Esa. Perubahan alam yang juga perubahan kehidupan ibarat roda yang berputar, ada satu titik yang disatu saat berada diatas dan pada satu saat berada dibawah. Setiap manusia akan mengalami situasi seperti itu, disatu saat dia senang kerana mendapatkan nikmat, tapi disaat lain dia akan susah karena mendapatkan musibah. Dan hal itu suatu fitrah. Lalu bagaimana Islam yang dinamakan agama fitrah ini mengajarkan kepada umatnya untuk menyikapi hal yang kontras seperti itu ?, pertama-tama Islam memberitahukan bahwa suasana yang kontras seperti itu adalah ujian sebagaimana dipertegas dalam Al Qur’an S.Al Anbiya’ : 35 : tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.


Menyikapi hal seperti itu diperlukan keseimbangan mental iaitu : bersyukur ketika mendapatkan kenikmatan, bersabar ketika mendapatkan musibah. Syukur ertinya merasa puas terhadap nikmat yang diberikannya itu : Siapa yang tidak berterima kasih kepada orang lain (yang berjasa) maka sama halnya dengan tidak bersyukur kepada Allah (HR. Ahmad dan Tirmidzi). Sedangkan sabar ertinya menahan diri / tidak emosi ketika terjadinya musibah itu. Kalau sikap seperti itu dapat dilakukan maka akan ada keberuntungan yang didapat baik yang menyangkut peribadi mahupun lingkungannya iaitu: jiwa menjadi tenteram (sakinah), lingkungan kondusif, pahala untuk persiapan menyungsong hari akhirat dan pertambahan nikmat. Ini semua dapat diperkuat dengan firman Allah dalam Al Qur’an S.Al Hadid : 22-23 : Tiada suatu bencanapun yang menimpa dibumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakan. Sesunguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Supaya kamu tidak berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu (tidak berhasil), dan supaya kamu tidak terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.


Firman yang lain dalam S.Az Zumar : 10 yang maknanya : tipe manusia jika mendapatkan kesempitan ia menadahkan tangan kepada Allah minta untuk dipecahkan, sementara ketika mendapatkan kemewahan lupa daratan. Untuk itu lalu oleh Allah diingatkan : siapapun yang berbuat baik didunia ini akan mendapatkan imbalan kebaikan, yakni lakukan apa saja yang baik didunia ini pasti oleh Allah akan diberikan imbalan yang baik. Bumi Allah sangatlah luas karena it uterus berusaha, dan jangan hanya disatu tempat. Dan sikapi semua itu dengan kesabaran, karena kesabaran itu akan mendatangkan pahala dan imbalan yang tidak terkirakan, atau dengan kata lain lakukan semua itu dengan ketekunan dan tahan emosi. Pada saatnya nanti akan ada imbalan yang tidak terduga-duga didunia, sedang pahala di akhirat tidak terhingga.

1 comment: