AKU HANYA INSAN BIASA

Friday, December 31, 2010

Kisah Tauladan Lima Perkara Aneh

"Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyhur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara. Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."

Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, "Aku  diperintahkan memakan perkara pertama yang aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan." Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar sebuku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.

Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali berturut-turut. Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disadari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula dari tempat ia ditanam.

Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah, tolonglah aku." Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."

Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya. Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. 

Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini."

Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahwa, "Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah."

Kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa saja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahwa kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu." Maka berkata Allah S.W.T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahwa walaupun apa yang kita kata itu memang benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan mengata hal orang walaupun ia benar."


Waalahua'lam bissawab...


(Sumber:http://www.al-munir.edu.my/kisah_teladan.html)

Sebuah Kisah Teladan: Mimpi Rasulullah SAW

Pada suatu hari Rasulullah SAW sedang melakukan shalat subuh berjamaah dengan para sahabat. Selesai shalat beliau menghadapkan wajahnya pada para sahabat. Lalu beliau bertanya, “Siapakah diantara kalian yang tadi malam bermimpi tentang sesuatu?”. Para sahabat terdiam dan saling pandang satu sama lain. Rasulullah pun paham bahwa diantara para sahabatnya itu tidak seorang pun yang bermimpi dalam tidurnya tadi malam. “Hmm kalian tidak ada yang bermimpi?” tanya Rasulullah kembali. “Kalau aku tadi malam bermimpi....”


Rasulullah mulai menceritakan mimpinya kepada para sahabat, “Dalam mimpiku aku melihat ada dua orang laki-laki yang datang menemuiku dan menjabat tanganku, lalu membawaku pergi ke suatu tempat. Di situ aku melihat ada seorang laki-laki sedang duduk. Sedangkan di hadapannya berdiri seseorang yang memegang sebuah pengait besi yang ujungnya tajam. Tiba-tiba orang itu menancapkan pengait besi yang ia pegang ke rahang kanan orang yang duduk itu hingga tembus sampai tengkuknya. Orang itu menjerit kesakitan. Lalu orang yang berdiri menarik pengait besi dari rahang kanan orang yang duduk dan rahangnya pun pulih kembali. Pada saat yang bersamaan orang yang berdiri menghujamkan pengait besi itu ke rahang kiri orang yang duduk.


Begitulah hal itu dilakukan berulang kali. Aku bertanya, “Apakah ini?” Kedua orang laki-laki yang membawaku menjawab, “Teruslah berjalan”.Aku pun terus berjalan hingga aku melihat seorang laki-laki yang berbaring dalam posisi telentang dan seorang laki-laki lain berdiri diatas kepalanya dengan membawa sebuah batu besar. Orang yang berdiri itu menghantamkan batu besar ke arah kepala orang yang terlentang hingga kepala itu hancur. Sementara batu menggelinding jauh.


Orang yang berdiri pun mengambil batu itu dan ketika kembali, kepala orang yang telah hancur itu telah pulih seperti sediakala. Ia kembali menghancurkan kepala orang itu, begitu seterusnya. Aku bertanya, “Pemandangan apakah ini?” Kedua orang laki-laki itu menjawab, “Teruslah berjalan”.Mereka mengajakku terus berjalan hingga melewati sebuah lubang mirip dengan tungku, yang atasnya sempit dan bawahnya lebar, sementara api berkobar-kobar dibawah lubang itu.


Di dalamnya terdapat orang-orang laki-laki dan perempuan yang telanjang. Setiap kali nyala api membesar, orang-orang yang ada di dalamnya terangkat ke atas seakan-akan mereka hendak terlempar keluar. Ketika nyala api mulai mengecil,orang-orang itu berjatuhan ke dasar lubang. Aku pun bertanya, “Siapa mereka ini?” Kedua orang laki-laki itu menjawab, “Teruslah berjalan”.


Perjalanan pun aku lanjutkan hingga tiba di sebuah sungai darah dan seorang laki-laki yang berkubang di dalamnya. Sementara seorang laki-laki lain berdiri di pinggir sungai dengan sejumlah batu di depannya. Ketika orang yang berkubang di tengah-tengah sungai darah itu hendak menepi, laki-laki yang berdiri di pinggir sungai langsung menyerang dengan lemparan batu hingga mulut dan wajahnnya hancur.


Setiap kali orang yang berada di dalam sungai ingin keluar dari sana, laki-laki yang berdiri di pinggir itu melemparkan sebuah batu ke mulutnya

sehingga menyebabkan ia terjerembab dan kembali ke tempatnya semula. Aku bertanya, “Siapa ini?” Keduaorang laki-laki itu menjawab, “Teruslah berjalan”.


Maka aku pun meneruskan perjalanan hingga tiba di sebuah kebun hijau lebat yang indah dan di dalamnya terdapat sebuah pohon yang sangat besar. Di bawah pohon besar itu duduk seorang laki-laki tua dengan sejumlah anak. Aku juga melihat di bawah pohon besar itu ada seorang laki-laki sedang menyalakan api di depannya. Belum sempat aku bertanya, kedua orang yang bersamaku membawaku naik ke atas pohon itu lalu mengajakku masuk ke dalam rumah yang paling indah yang pernah kulihat.


Di dalamnya terdapat sejumlah orang tua, anak muda, perempuan dan anak-anak. Kemudian mereka membawaku keluar dari rumah itu. Dibawanya aku ke atas pohon yang lebih tinggi dan mengajakku masuk ke sebuah rumah yang lebih elok dan lebih indah dari rumah sebelumya.


Di dalamnya ada sejumlah orang-orang tua dan anak-anak muda.Lalu aku katakan kepada kedua orang yang membawaku, “Kalian telah membawaku berkeliling sepanjang malam dan telah banyak kejadian-kejadian yang aku lihat. Sekarang ceritakan padaku apa arti semua itu”.


Kedua orang itu berkata, “Baiklah. Orang yang kau lihat rahangnya ditusuk dengan pengait besi, dia adalah seorang pembohong dan selalu mengatakan kebohongan. Hingga kebohongannya tersebar dimana-mana. Maka ia akan dihukum seperti itu pada hari kiamat”.“Orang yang kau lihat kepalanya dihancurkan dengan batu besar adalah orang yang telah diberi Allah pengetahuan Al Quran tetapi ia tidur sepanjang malam, tidak pernah mau membacanya. Sehingga perbuatannya di dunia tidak didasarkan atas pengetahuan Al Quran yang telah ia miliki. Maka ia akan disiksa seperti itu pada hari kiamat”.


“Sementara orang-orang yang kau lihat berada di dalam lubang seperti tungku adalah orang-orang yang semasa hidup di dunia melakukan perbuatan zina. Sedangkan orang-orang yang lihat berkubang di sungai darah adalah orang-orang yang makan riba dan uang yang mereka peroleh adalah dari hasil riba”.


"Orang yang kau lihat duduk di bawah pohon adalah Nabiyullah Ibrahim. Anak-anak yang ada di sekelilingnya adalah ruh anak-anak yang telah meninggal sebelum mereka mencapai aqil baligh. Sedangkan orang yang mengobarkan api itu adalah Malaikat Malik penjaga neraka. Adapaun rumah pertama yang kau masuki adalah rumah surga untuk orang-orang yang beriman pada umumnya.


Sedangkan rumah kedua yang kau masuki adalah rumah surga untuk orang-orang yang mati syahid. Aku adalah Jibril dan ini adalah Mikail. Sekarang angkat kepalamu”.“Aku mengangkat kepalaku dan melihat sesuatu seperti awan diatasku”. Mereka berkata, “Disitulah istanamu wahai Muhammad”. Aku berkata, “Izinkan aku masuk ke istanaku”. Mereka berkata, “Tidak boleh. Karena masih ada sisa umurmu di dunia. Jika kau telah menjalani sisa umurmu, kau akan masuk ke tempatmu”. Hadits Riwayat Bukhari Kitabul Jana’iz .


Wallahua'lam...

(Sumber:http://sedulurku.webs.com/apps/blog/show/3597062-mimpi-rosululloh-)

DIROBEK ANJING NERAKA

بسم الله الرحمن الرحيم

ANJING-ANJING NERAKA

Sabda Rasulullah S.A.W kepada Mu'adz, "Wahai Mu'adz, apabila di dalam amal perbuatanmu itu ada kekurangan :

· Jagalah lisanmu supaya tidak terjatuh di dalam ghibah terhadap saudaramu (muslimin).

· Bacalah Al-Qur'an

· Tanggunglah dosamu sendiri untukmu dan jangan engkau tanggungkan dosamu kepada orang lain.

· Jangan engkau mensucikan dirimu dengan mencela orang lain.

· Jangan engkau tinggikan dirimu sendiri di atas mereka.

· Jangan engkau masukkan amal perbuatan dunia ke dalam amal perbuatan akhirat.

· Jangan engkau menyombongkan diri pada kedudukanmu supaya orang takut kepada perangaimu yang tidak baik.

·Jangan engkau membisikkan sesuatu sedang dekatmu ada orang lain.

· Jangan engkau merasa tinggi dan mulia daripada orang lain.

· Jangan engkau sakitkan hati orang dengan ucapan-ucapanmu.


Nescaya di akhirat nanti, kamu akan dirobek-robek oleh anjing neraka.

Firman Allah S.W.T. yang bermaksud, "Demi (bintang-bintang) yang berpindah dari satu buruj kepada buruj yang lain."
Sabda Rasulullah S.A.W., "Dia adalah anjing-anjing di dalam neraka yang akan merobek-robek daging orang (menyakiti hati) dengan lisannya, dan anjing itupun merobek serta menggigit tulangnya."


Kata Mu'adz, " Ya Rasulullah, siapakah yang dapat bertahan terhadap keadaan seperti itu, dan siapa yang dapat terselamat daripadanya?"

Sabda Rasulullah S.A.W., "Sesungguhnya hal itu mudah lagi ringan bagi orang yang telah dimudahkan serta diringankan oleh Allah S.W.T."

Wallahua'lam bissawab.....


(sumber:http://www.scribd.com/doc/15801446/39-KISAHKISAH-TELADAN)

Adab Tidur Yang Baik







Gambaran sunnah Nabi SAW dan adab-adab tidur seperti yang dikemukakan dalam kitab Syamail Muhammad SAW.


Antara hadis yang menerangkan adab tidur Nabi SAW adalah sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim bermaksud: “Jika kamu akan tidur maka berwuduklah bagaikan kamu akan sembahyang, kemudian berbaring atas pinggang kanan dan bacalah doa ini (seperti doa yang dijelaskan selepas ini) dan jadikanlah bacaan doa itu yang terakhir daripada bacaanmu (perkataanmu).”
(Hadith Riwayat Bukhari dan Muslim)


Dalam sebuah hadis diterangkan: Al-Barra’ bin Azib berkata: “Adalah Rasulullah SAW jika akan tidur, mengiring ke sebelah kanan kemudian Baginda membaca: Maksudnya: “Ya Allah aku serahkan diriku kepada-Mu dan menghadapkan mukaku kepada-Mu dan menyerahkan semua urusanku kepada-Mu dan menyandarkan belakangku kepada-Mu kerana mengharap dan takut kepada-Mu, tiada perlindungan dan tiada tempat selamat daripada seksa-Mu kecuali kembali kepada-Mu. Aku beriman kepada kitab yang Engkau turunkan dan Nabi yang telah Engkau utus.” (Hadis riwayat Bukhari).


Dalam riwayat yang berasingan yang turut diriwayatkan oleh Al-Bara’ bin ‘Azib, beliau berkata: “Se sungguhnya Nabi SAW apabila berbaring di tempat tidurnya, Baginda akan meletakkan telapak tangannya yang kanan di bawah pipinya yang kanan, lalu berdoa: “Rabbi qinii ‘adzaabaka yawma tab’atsu ‘ibaadaka (Ya Tu hanku, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu).” (HR. At-Tirmidzi).


Hudzaifah pula meriwayatkan: “Apabila Rasulullah SAW berbaring di tempat tidurnya, maka Baginda berdoa: “Allahumma bismika amuutu wa ahyaa (Ya Allah, dengan Asma-Mu aku mati dan aku hidup).” Dan jika bangun dari tidurnya beliau berdoa: “Alhamdu lillaahill adzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilayhin-nu syuur (Segala puji bagi Allah, yang telah menghidup kan aku kembali setelah mematikan aku, dan kepada- Nya tempat kembali).” (HR. At-Tirmidzi).


Menurut Ummul Mukminin Aisya, yang berkata: “Apabila Rasulullah SAW berbaring di tempat tidurnya, Baginda akan menghimpunkan kedua-dua telapak tangannya, lalu meniup kedua-duanya dan dibaca pada kedua-duanya surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Kemudian disapunya seluruh badan yang dapat disapunya dengan kedua-dua tangannya. Baginda memulakan dari kepalanya, mukanya dan bahagian depan badannya. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali.” (HR. At- Tirmidzi , lihat Kitab Sya mail Muhammad cetakan Telaga Biru, halaman 167-168).


Walaupun kita digalakkan mendahulukan posisi tidur di atas sisi sebelah kanan (rusuk kanan) dan berbantal dengan tangan kanan, namun tidaklah menjadi masalah apabila berubah posisinya ke sebelah sisi kiri. Perkara ini berdasarkan sabda Rasulullah: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).


Arahan Nabi dalam hadis ini bukanlah merujuk kepada suatu yang wajib kerana dalam kesempatan yang lain Rasulullah SAW juga pernah mengubah kedudukan tidur Baginda. Dalam hadis yang sahih ini, Rasulullah sudah melakukan tidur secara terlentang dengan cara meletakkan satu kaki di atas yang lain sebagai mana maksud hadis: “Daripada ‘Abbad bin Tamim, daripada bapa saudaranya, bahawasanya Rasulullah SAW tidur terlentang di masjid sambil meletakkan satu kaki di atas yang lain.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).


Berkaitan dengan tidur telungkup pula ada sebuah hadis yang merujuk kepada tegahan Nabi SAW. Hadis ini bermaksud : “Tidak dibenarkan telungkup dengan posisi perut sebagai tumpuannya sama ada ketika tidur malam atau pun tidur siang. “Sesungguhnya (posisi tidur telungkup) seperti itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Daud dengan sanad yang sahih).


Wallahua'lam

Monday, December 27, 2010

Tersentak Lalu Bersegeralah... ( Muhasabah )

Bersegeralah menuju keredhaanNya


Maha Kasih dan Cinta Nya Allah SWT, ia akan memberikan kita pelbagai pengajaran dan didikan melalui bermacam-macam peristiwa kepada kita.

Pernah saya menyebut kepada para pelajar saya ketika sesi perkongsian di sebuah sekolah :

“ Selalu Allah SWT akan memberikan kepada kita satu peristiwa di dalam hidup ini untuk diberikan satu turning point atau pun titik tolak untuk kita lakukan perubahan.”

Dalam pengalaman saya, banyak peristiwa-peristiwa tertentu telah menjadikan saya tersentak, tersedar dan bergerak untuk sentiasa melakukan perubahan ke arah kebaikan. Salah satunya ialah pengalaman yang real berlaku ketika saya darjah 6.

Dengan Izin Allah SWT, abah saya jatuh sakit dengan teruk sekali. Abah saya disyaki terkena kesan sampingan bahan kimia semasa di makmalnya. Peristiwa itu menggamit perasaan kecik di sanubari saya dan saya sangat tersentuh. Melihat semua penderitaan dan kesusahan itu, saya bertekad untuk melakukan perubahan pada diri.

Satu target saya letak pada masa itu ialah untuk berubah. Saya mulai rajin belajar dan bertekad untuk meraih keputusan UPSR dengan keputusan yang cemerlang. Alhamdulillah, berkat usaha dan kesungguhan yang tidak kenal jemu, Allah berikan keputusan yang cemerlang kepada saya.


Tersedar untuk segera beramal


Satu kisah yang menarik tentang seorang Salaful Soleh yang terkenal dengan kewarakan, keilmuan dan kesolehannya. Beliau yang saya maksudkan ialah Fudhail Bin Iyadh. Semasa hayat mudanya beliau terkenal sebagai seorang pemuda yang sangat buruk akhlaknya.

Siang hari dipenuhi dengan perkara-perkara yang melalaikan dan tidak mendatangkan faedah. Di malam hari pula, sentiasa diisi dengan hiburan, keseronokan, minum arak dan aktiviti judi. Malah, kesemuannya yang menghiasi dirinya ialah sesuatu yang tidak memberi erti kepada kehormatan dirinya.

Bahkan, dunia malam selalu mengheretnya pada amalan-amalan yang gelap seperti pekatnya malam itu sendiri. Kebiasaan inilah yang selalu membawa beliau kepada perbuatan melanggar peraturan dan syariat Islam.




Satu Malam yang hening


Pada suatu malam, tatkala beliau sedang asyik membawa dirinya dalam alam kemaksiatan yang penuh kegelapan dan kehitaman, telingannya terdengar suatu suara merdu mendayu sedang mendendangkan sebuah lagu.

Itu suara perempuan, Getus hatinya. Tentu, cantik si empunya suara.

Terbayanglah olehnya wajah cantik yang merdu suaranya itu bermain-main di benak fikirannya.

Dengan pantas beliau, memanjat satu tembok untuk mencari sumber suara dan pemilik suara yang sangat merdu itu. Beliau ingin menikmati keindahan suara dan sekaligus menatapi kecantikan wajah penyanyinya.

Sampailah ia pada puncak ketinggian dinding, maka beliau boleh mendengar suara itu dengan jelas tanpa halangan. Akan tetapi, apabila diamati suara itu bukanlah lagu mahupun syiar yang indah-indah lagi puitis tetapi ianya merupakan lantunan ayat-ayat Al-Quran yang penuh khusyu’ dibaca oleh seorang gadis. Begitu jelas ayat-ayat itu menembus ke telingan Fudhail Bin Iyadh.

Ayuh kita semak makna bacaan tersebut :

“ Belumkah datang masanya bagi orang-orang yang beriman, bahawa akan khusu’ hati mereka kerana mengingati Allah dan kebenaran yang diturunkan..” Surah Al-Hadid ayat ke 16.

Layu sudah keghairah nafsu.

Jiwanya tertunduk lemah.

Matanya terpejam dengan penuh keinsafan

Dan hancur luluh perasaannya.

Suatu perasaan yang luar biasa hadir menyapa sanubari kecilnya. Aneh dan luarbiasa.

“ Belumkah datang masanya.. belumkah datang masanya..”

Ayat itu seperti seribu mata pisau yang mengiris-iris perasaan Fudhail.

Ia turun dari dinding tembok, dan bersamanya juga ketika itu turunnya hembusan hidayah Allah SWT daripada langit memasuki hatinya. MasyaAllah.

Bertitik tolak daripada itu, amalannya berubah secara keseluruhnya. Segala kekotoran segera dibasuh dengan amalan kebaikan hingga hatinya menjadi bersih bercahaya seperti bulan purnama yang menerangi alam raya. Begitulah kisah titik perubahan Fudhail Bin Iyadh.

Kini, nama begitu tersohor di kalangan kita sebagai seorang alim ulama yang warak, soleh dan sentiasa bertaubat. Para muslimin akan sentiasa menjadikan kata-kata dan kalam nasihatnya yang menyentuh hati sebagai peringatan diri dan jiwa. Inilah suatu contoh dan qudwah amaliyah buat kita semua.

Koreksi diri

Peristiwa sebegini akan berlaku kepada sesiapa sahaja.

Jika kita hajatkan hidayah dan petunjuk Allah SWT, mohonlah kepada Nya.

Pohon hidayah dan berdoakan juga agar Allah SWT memelihara hidayah yang telah dikurniakan kepada kita.

Bersegeralah menuju keredhaan Rabb Mu.

Ketika Mana Kita Menjadi Hebat

Ada orang yang mendabit dada mengatakan dia seorang yang hebat, ada juga yang secara indirect menggambarkan dirinya seorang yang hebat bahkan ada yang merendahkan dirinya supaya nampak hebat dan dihormati. Semua itu menurut Imam Al Ghazali adalah perangkap-perangkap syaithan yang akhirnya akan merosakkan amal kita.

Kehebatan kita apabila seluruh jiwa kita meyakini apa yang Allah janjikan; ganjaran syurga dan keredhaannya atau neraka beserta kemurkaannya.

5. Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. 6. (yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. 7. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. 8. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. 9. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (Al Insan: 5-9)


Merekalah manusia hebat; Mereka hanya mengharapkan keselamatan ketika azab-azab Allah merata-rata, lalu mereka beramal tanpa mengharapkan balasan atau ucapan terima kasih.

Inilah jiwa yang diruntun keimanan. Hatinya tertambat dengan kehidupan kekal abadi di Akhirat dan terlepas dari ikatan bumi berserta kehidupan yang sementara. Keimanan menjadikan jiwa mereka besar dan melahirkan satu keperibadian yang hebat dan ajaib. Ketika kepayahan mewarnai kehidupan mereka lalu bersabar dengan penuh kepasrahan, ketika kegembiraan menyelimuti jiwa mereka tersungkur sujud sambil kalimah kesyukuran.

Keimanan menjadikan mereka insan hebat hingga mereka mampu bersabar dalam kepayahan, bersyukur dalam kesenangan. Ketika ukhuwah dalam kekeruhan mereka mampu berlapang dada dan memaafkan. Ketika jiwa dilempari fitnah dan cemuhan mereka lalu menggugurkan buah-buah keimanan yang harum dan manis beserta bunga-bunga harapan. Ketika pujian menghujani hati, mereka tidak larut dan kehilangan diri. Mereka tidak silau memandang pangkat dan kekayaan dunia atau terpedaya dengan pujukan nafsu yang nista tercela. Semakin tinggi mereka disisi Allah SWT semakin rendah jiwa mereka memandang kehidupan.




Helaan nafas mereka adalah taubat dan kesyukuran manakala langkah mereka adalah jihad dan dakwah. Rehat mereka adalah tafakkur dan zikir, malam mereka adalah munajat dan qiam. Mereka tidak tunduk pada kebathilan atau tersungkur hina di depan sebarang kekuasaan saduran. Tidak ada'ism' hidup lain yang mampu menjadikan jiwa mereka corrupt atau sesat di pertengahan jalan.

Merekalah insan hebat dengan kata-kata lembut yang penuh kerendahan tetapi menggoncang jiwa pendokong kebathilan. Ketika keramaian, mata tertumpu pada mereka lalu jiwa manusia menumpang ketenangan darinya.

Wahai Manusia!!

Wahai manusia!

AKU hairan pada orang yang yakin akan kematian, tapi hidup bersuka ria.
AKU hairan pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat, tapi asyik mengumpulkan dan menumpuk harta.
AKU hairan pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa terbahak-bahak.
AKU hairan pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat, tapi ia menjalani hidupnya dengan bersantai-santai.
AKU hairan pada orang yang yakin akan kehancuran dunia, tapi ia menghiraukannya.

AKU hairan pada (kaum) intelektual, yang bodoh dalam soal moral.
AKU hairan pada orang yang bersuci dengan air, sementara hatinya masih tetap kotor.
AKU hairan pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia tidak sedar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya.
AKU hairan pada orang yang yakin bahwa (AKU, ALLAH Subhaanahu wa Ta’ala) sentiasa mengawasi segala perilakunya, tapi ia berbuat durjana.
AKU hairan pada orang yang sedar akan kematiannya, kemudian akan tinggal dalam kubur seorang diri, lalu diminta pertanggungjawaban seluruh amal perbuatannya, tapi berharap belas kasih orang lain.

Sungguh......
Tiada Tuhan kecuali AKU dan Muhammad adalah hamba dan utusan-KU.

Wahai manusia!

Hari demi hari usiamu kian berkurang, sementara engkau tidak pernah menyadarinya.
Setiap hari AKU datangkan rezeki kepadamu, sementara engkau tidak pernah memuji-KU.
Dengan pemberian yang sedikit, engkau tidak pernah mau lapang dada.
Dengan pemberian yang banyak, engkau tidak juga pernah merasa kenyang.

Wahai manusia!

Setiap hari AKU mendatangkan rezeki untukmu.
Sementara setiap malam Malaikat datang kepada-KU dengan membawa catatan perbuatan jelekmu.
Engkau makan dengan lahap rezeki-KU, namun engkau tidak segan-segan pula berbuat durjana kepada-KU.
AKU kabulkan jika engkau memohon kepada-KU.
Kebaikan-KU tak putus-putus mengalir untukmu.
Namun sebaliknya, catatan kejelekanmu sampai kepada-KU tiada henti.

AKU lah pelindung terbaik untukmu.
Sedangkan engkau hamba terhina bagi-KU.
Kau raup segala apa yang AKU berikan untukmu.
KU tutupi kehinaan yang kau perbuat secara terang-terangan.
AKU sungguh sangat malu kepadamu, sementara engkau sedikitpun tak pernah merasa malu kepada-KU.
Engkau melupakan diri-KU dan mengingat yang lain.
Kepada manusia engkau merasa takut, sedangkan kepada-KU engkau merasa aman-aman saja.
Pada manusia engkau takut dimarahi, tetapi pada murka-KU engkau tak peduli.

Aduhai hamba ALLAH.....

Bersujudlah dan bertaubatlah kepada ALLAH Subhaanahu wa Ta’ala serta menangislah.
Betapa banyak dosa yang telah kita perbuat selama ini.
Lihatlah betapa banyak kelalaian yang telah kita lakukan selama ini.

Ya ALLAH.....

Kami bukanlah hamba-MU yang pantas memasuki surga firdaus-MU, tidak juga kami mampu akan siksa api neraka-MU.
Berilah hamba-MU ini ampunan, dan hapuskanlah dosa-dosa kami.
Sesungguhnya hanya ENGKAU lah Sang Maha Pengampun, Sang Maha Agung.

Ya ALLAH.....

Dosa-dosa kami seperti butiran pasir dipantai.
Anugrahilah kami ampunan wahai Yang Maha Agung.
Umur kami berkurang setiap hari sedangkan dosa-dosa kami terus bertambah.
Adakah jalan upaya bagi kami?

Ya ALLAH.....

Hamba-MU yang penuh maksiat ini bersimpuh menghadap-MU mengakui dosa-dosanya dan memohon kepada-MU.
Ampunilah, kerana hanya ENGKAU lah Sang Pemilik Ampunan.
Bila ENGKAU campakkan kami, kepada siapa dan kemana kami mesti berharap selain dari-MU?

Imam An Nawawi dalam bukunya Riyadhush Shalihin berkata,

''Taubat adalah wajib atas setiap dosa. Bila dosa itu berhubungan dengan ALLAH, syaratnya ada 3. Pertama, tinggalkan dosa-dosa tersebut. Kedua, menyesal atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Ketiga, bertekad untuk tidak mengulagi lagi.
Tetapi, bila dosa-dosa tersebut besifat sosial (berhubungan dengan manusia atau makhluk-NYA), ditambah 1 syarat lagi, yaitu: hendaklah menyelesaikannya secara sosial, dengan mengembalikan hak-hak (orang yang di rugikan) jika berupa harta, atau minta maaf (kepada yang bersangkutan) jika berupa ghibah atau sikap yang menyakitkan hatinya."

“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-NYA, niscaya DIA menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan DIA akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa."
(QS. Huud [11]: 52)

“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya DIA adalah Maha Pengampun-, niscaya DIA akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.
Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran ALLAH?”
(QS. Nuh [71]: 10, 11, 12, 13)

"Hai kaumku, sembahlah ALLAH, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain DIA. DIA telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-NYA, kemudian bertaubatlah kepada-NYA, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-NYA) lagi memperkenankan (doa hamba-NYA)."
(QS. Huud [11]: 61)

Saat Berpisah

Sebaik-baik penasihat ialah kematian. Namun, mana mungkin orang yang pernah mati datang kepada kita untuk menasihatkan? Mengingatkan mati, menakutkan. Manusia akan takut pada apa yang tidak diketahuinya.

Semuanya masih misteri. Hanya tinggal Al Quran dan Al Hadis untuk kita rujuk bagi mengetahui tentang kematian. Namun berapa kerat antara kita yang berbuat demikian… Cerita tentang kematian akan mematikan rasa kemanisan menikmati hidup ini. Dan akibatnya, mati terus mati dalam hidup kita!

Jika seseorang mengingati mati, akan mudah hatinya dilentur kepada makrufat dan makrifat. Jika mengingati kematian jiwa akan jeran dan bosan dengan maksiat dan sayyiat (perkara yang buruk). Jika mati itu hidup di dalam hati kita…kita akan mudah memberi dan meminta maaf. Kita akan mudah bersabar dan bertenang dengan karenah insan.  Nikmat dosa akan sirna dengan mengingati mati. Azab taat akan kecil bila teringat saat kembali.

Ketika hatimu jemu dengan ketaatan, mula tergiur dengan kemaksiatan… kenang-kenangkanlah SAAT BERPISAH.

Saat perpisahan itu pasti tiba. Dan tidak ada masa yang sesuai untuk saat itu. Kita datang tidak diminta, kita pulang tidak diduga. Bila sanggup hidup, mesti sanggup mati. Bila sanggup datang, mesti sanggup pulang. Kita hanya menghabisi bilah-bilah hari yang telah ditentukan. Tujuan ke sini untuk diuji… tiba masanya pasti kembali!

Mengapa terlalu enggan untuk berpisah? Nikmat sangatkah dunia ini? Padahal senang dan susah bertukar ganti, suka dan duka datang dan pergi. Tidak ada yang kekal lama, semuanya bersifat sementara. Jika mati tidak memisahkan, kesenangan ini pun akan pergi jua. Kata mereka yang arif tentang kehidupan:
“Manusia lahir bersama tangisan, dicelahi kehidupannya oleh tangisan dan akan dihantar ke pusara oleh tangisan.”

Pernahkah ada kesenangan yang abadi dan hakiki? Tidak ada. Justeru, hiduplah berpada-pada. Hiduplah bagai musafir lalu yang singgah bagaikan dagang di rantau orang. Hatinya tetap merindui kampung halaman. Hiduplah bagai orang yang sedang menyeberangi satu jambatan. Tidak sudi berlama-lama kerana di situ hanya sementara. Kakinya melangkah kencang justeru jiwanya sudah di seberang.

Hidup mesti sederhana kerana dunia ini sementara. Sederhana itu bukan pada ringgit dan harta tetapi pada jiwa dan rasa. Jangan terlalu gembira, jangan terlalu berdukacita. Tidak ada kesenangan yang tidak diiringi kesukaran dan tidak ada kesukaran yang tidak diiringi kesenangan. Selepas ketawa, pasti menyusul air mata. Selepas nestapa pasti kegembiraan menjelma. Allah memberikan kita terang… untuk bersyukur. Allah berikan kita gelap… untuk bersabar.

Jadilah insan lara yang temannya mujahadah dan taubat. Sentiasalah berusaha menjadi insan yang baik walaupun masih digamit oleh ghairah kejahatan dan dosa. Jatuh, bangun kembali. Jatuh, bangun lagi.

Ukirlah seribu taubat walaupun telah berkali-kali ia dimungkiri. Allah tidak akan jemu dengan taubat hamba-Nya selagi kita tidak putus asa kepada-Nya. Tempuhi jalan mujahadah sekalipun langkahmu pernah goyah. Jangan mengalah. Kau tidak akan kalah selagi tidak mengalah.

Luruskan jalan menuju Tuhan dengan tulusnya hati sesama insan. Elakkan hasad, jauhi mengumpat. Jika tidak mampu menambah, jangan mengurang. Jika tidak mampu menjulang, jangan menghalang. Ingat selalu kata hukama:
“Jika tidak mampu menjadi garam yang memasinkan ikan, jangan jadi lalat yang membusukkannya.”

Jika tidak dapat mengucapkan perkataan yang baik, banyakkan diam. Jika memberi nasihat dirasakan terlalu berat, cukuplah dengan menghulurkan doa dan munajat. Setiap kita mempunyai kelebihan. Kata orang, Tuhan tidak mencipta manusia bodoh… Tuhan mencipta manusia dengan kebijaksanaan berbeza.

Justeru, carilah apakah “kebijaksanaan” itu kerana itulah saluran kita untuk berbakti. Ketika rasa takut singgah oleh kebimbangan dijemput maut… katalah pada diri, bila berdepan dengannya kita akan lupa segala-galanya. Kesayangan yang kita takutkan kehilangannya, kecintaan yang kita bimbangkan perpisahan dengannya, akan menjadi sedebu bila berdepan dengan detik itu.

Kita akan terlupa akan jalan yang telah jauh kita tinggalkan di belakang kerana memandangkan jalan yang lebih jauh merentang di hadapan. Nikmat dunia akan kita lupakan sebaik sahaja melihat azab di akhirat. Dan azab di dunia akan kita lupakan setelah melihat nikmat di akhirat.

Sesungguhnya mati itu bukan satu pengakhiran tetapi ia satu permulaan kepada satu kehidupan yang lebih sejati dan hakiki. Mati itu hanya proses perpindahan – dari alam dunia ke alam barzakh. Sama seperti kelahiran – proses berpindah dari alam rahim ke alam dunia.

Ya, kalau sanggup datang. Mesti sanggup pulang. Hati sewajarnya sentiasa merasa bertemu tak jemu, berpisah tak gelisah. Bukankah kita bertemu untuk berpisah? Dan berpisah untuk bertemu? Semoga kembara kita di dunia akan tiba bersama di hujung destinasinya… syurga!

Pada kita, cuma PASRAH…

Friday, December 24, 2010

Strategi Musuh Islam Dalam Menangani Kebangkitan Islam

Strategi Musuh Islam Dalam Menangani Kebangkitan Islam

1. Kenali Diri


- Dari mana ke mana hidup kita?
- Tujuan hidup?
- Apakah akhirat?

2. Kenali Musuh Utama

- Yahudi, Zionis, Kristian, Hindu, Jahiliyyah Moden (merujuk kepada : Tiada ilmu, Kecetekan aqal, mazhab dan ideology – sebagaimana penggunaan dl dalam al-Quran)

- Apakah Protokol 20 Zionis ? ( Protocols Of Zion)

· ( hasil 23 muktamar bermula 1897 – 1951) – Peranan wanita Perancis – Russia ( Prof Sergei Nilus mengkaji dan terjemah thn 1901), target hancur pemimpin negara2 Eropah, Rusia, Islam, tubuh negara Yahudi, mencetus peperangan, penafian Yahudi terhdp kandungan Protokol lalu mereka mengumpul & membakarnya, satu naskah terbitan Rusia sampai ke museum Britain dan di cop tahun 1906 .

· Disertakan lampiran antara 20 protokol Yahudi.

3. Strategi Musuh Islam Semasa

a) Menyeleweng erti kebebasan & persamaan.

- Antara persoalan & Syubhat yang sering dimainkan oleh musuh Islam

- Hak Persamaan wanita & lelaki (Isu saksi hudud & dalam hal harta, kepimpinan tertinggi, pemakaian, harta pusaka, hak Talaq, poligami, muslim boleh kahwin kitabiah tetapi tidak bg muslimah, mengapa wanita tidak boleh kahwin ramai dalam satu masa? dll)

- Hak kebebasan beragama (Kritikan terhadap hukuman Murtad)

- Isu Islam membenarkan perhambaan.

- Tuduhan Islam double standard dgn ke atas non-muslim (Jizyah)

ii) Meruntuh nilai moral dan penyebaran kejelekan akhlak.

iii) Penyebaran ideology atheis dan falsafah kebendaan.


iv) Merosakkan thaqafah Islam dan sasteranya.(Gerakan tasykik – meragukan maklumat Islam )
- Kononnya Islam disebar dgn mata pedang.
- Tuduhan Rasul dan isteri2 baginda.
- Penyelewengan konsep al-wasatiyah (kesederhanaan)
- Hasil2 Karangan dan penulisan oleh Oreintalis seperti Britannic Encylopedia, Islamic Encylopedia dan byk lagi.

v) Penyebaran perisik di seluruh dunia.

vi) Penyebaran fitnah dan pemberontakan bagi melemahkan kekeuatan negara2.

vii) Penguasaan ke atas media massa

viii) Penguasaan ke atas ekonomi & merosakkan sistem nilai & moral darinya.

ix) Gerakan Komunis

x) Menaja dan menggalakkan peperangan antara negara.

Adakah mereka akan berjaya mereka?


 Al-Isra’ ayat 4-5

 ثم رددنا لكم الكرة عليهم وأمددناكم بأموال وبنين وجعلناكم أكثر نفيرا
*فإذا جاء وعد الآخرة ليسؤوا وجوهكم , وليدخلوا مسجد كما دخلوه أول مرة وليتبروا ما علوا تتبير

4. Kesan serangan musuh Islam terhadap umat Islam kini.


a. Menjadi hamba kepada selain Allah ( Manusia, wang, pangkat, nafsu dll).
b. Kepentingan dan usaha untuk duniawi semata.
c. Kezaliman & penindasan berleluasa.
d. Umat Islam diperintah dalam urusan politik.
e. Tiada pelaksanaan hukum hakam Islam (terutamanya dalam sektor ekonomi, jenayah, pentadbiran)
f. Kebuasan nafsu kebinatangan tersemai subur.
g. Mengutamakan aqal lebih dari nas (Jemu dengan aqidah dan nama Islam).
h. Penakut terhadap musuh Islam dan keras terhadap mukmin yang menasihat.
i. Golongan Pemuda & Pemudi diambang kelalaian hamir maksima.
j. Muncul Ulama Jahat dan Dunia.
k. Perpecahan & pertentangan.

xi) Apakah jatidiri yang sepatutnya dimiliki oleh umat Islam demi menangkis serangan musuhnya?


a. Iman yang mendalam.
b. Aqidah yang teguh.
c. Amalan fardhu dan nawafil yang istiqamah serta terjaga.
d. Maksiat & tawbat
e. Ketekunan dan kerja keras
f. Ta’awun dalam urusan dunia dan akhirat
g. Penguasan ilmu ukhrawi & duniawi (menyerang musuh dengan senjata mereka- ilmu sains& tech)
h. Mengambil manfaat dari semua pihak asal tidak bercanggah dgn syara’.
i. Sentiasa kembali kepada Allah terhadap semua kejayaan.
Sekiranya benar ia adalah kurniaan dari Allah, yang tersilap adalah kelemahan diri dan gangguan syaitan.

Kelebihan Kita Sebagai Umat Muhammad

KELEBIHAN UMAT RASULULLAH S.A.W MENURUT PANDANGAN NABI ADAM A.S

Disebutkan bahawa Nabi Adam A.S telah berkata, "Sesungguhnya Allah S.W.T telah memberikan kepada umat Muhammad S.A.W empat kemuliaan yang tidak diberikan kepadaku:

· Taubatku hanya diterima di kota Mekah, sementara taubat umat Nabi Muhammad S.A.W diterima di sebarang tempat oleh Allah S.W.T.

· Pada mulanya aku berpakaian, tetapi apabila aku berbuat derhaka kepada Allah S.W.T, maka Allah S.W.T telah menjadikan aku telanjang. Umat Muhammad S.A.W membuat derhaka dengan telanjang, tetapi Allah S.W.T memberi mereka pakaian.

· Ketika aku telah berderhaka kepada Allah S.W.T, maka Allah S.W.T telah memisahkan aku dengan isteriku. Tetapi umat Muhammad S.A.W berbuat derhaka, Allah S.W.T tidak memisahkan isteri mereka.

· Memang benar aku telah derhaka kepada Allah S.W.T dalam Syurga dan aku dikeluarkan dari Syurga, tetapi umat Muhammad S.A.W durhaka kepada Allah akan dimasukkan ke dalam Syurga apabila mereka bertaubat kepada Allah S.A.W.

Firman Allah Kepada Jibrail ( Semasa Penciptaan Jibrail )

Allah SWT berfirman yang bermaksud.
"Wahai Jibrail, kamu telah menyembah aku dengan ibadah yang bersungguh-sungguh, dan tidak ada seorang pun yang menyembah kepadaku seperti ibadat kamu, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia yang paling aku cintai, namanya Muhammad.' Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa, sekiranya mereka itu mengerjakan solat dua rakaat yang hanya sebentar sahaja, dan mereka dalam keadaan lupa serta serba kurang, fikiran mereka melayang bermacam-macam dan dosa mereka pun besar juga. Maka demi kemuliaannKu  dan ketinggianKu, sesungguhnya solat mereka itu aku lebih sukai dari solatmu itu. Kerana mereka mengerjakan solat atas perintahKu, sedangkan kamu mengerjakan solat bukan atas perintahKu."

Kemudian Jibrail as berkata: "Ya Tuhanku, apakah yang Engkau hadiahkan kepada mereka sebagai imbalan ibadat
mereka?"

Lalu Allah berfirman yang bermaksud. "Ya Jibrail, akan Aku berikan syurga Ma'waa sebagai tempat tinggal..."

Kemudian Jibrail as meminta izin kepada Allah untuk melihat syurga Ma'waa.
Setelah Jibrail as mendapat izin dari Allah SWT maka pergilah Jibrail as dengan mengembangkan sayapnya dan terbang, setiap dia mengembangkan dua sayapnya dia boleh menempuh jarakperjalanan 3000 tahun, terbanglah malaikat jibrail as selama 300 tahun sehingga ia merasa letih dan lemah dan akhirnya dia turun singgah berteduh di bawah bayangan sebuah pohon dan dia sujud kepada Allah SWT lalu ia berkata dalam sujud:

"Ya Tuhanku apakah sudah aku menempuh jarak perjalanan setengahnya, atau sepertiganya, atau seperempatnya? "

Kemudian Allah swt berfirman yang bermaksud. "Wahai Jibrail, kalau kamu dapat terbang selama 3000 tahun dan meskipun aku memberikan kekuatan kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan, nescaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh dari beberapa perpuluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan solat dua rakaat yang me reka kerjakan....."



Jika kita meneliti akan kelebihan yang diberikan kepada kita selaku umat Nabi Muhammad SAW, maka jelaslah bahawa kita adalah hamba Allah yang dipilih untuk sama-sama memperjuangkan apa yang Nabi Muhammad SAW perjuangkan semasa dalam hayat Baginda SAW.

Dengan keistimewaan yang diberikankan kepada kita, sama-sama bersyukur dan manfaatkannya. Jangan sekali-kali mensia-siakannya. Buktilah bahawa kita adalah umat yang terbaik. Umat yang terbaik berbanding dengan umat-umat para Nabi Alaihi Solatu Wasalam yang terdahulu.


13 Wasiat Rasulullah kepada Saiyidina Ali

IBNU ABBAS ra meriwayatkan bahawa Ali Abu Talib berkata : "Pada hari perkahwinan dengan Fatimah, Rasulullah SAW bersabda kepadaku, mengutarakan tiga belas wasiat khusus untukku:"

1. Hai Ali , takutilah engkau daripada memasuki tempat mandi (hammam) tanpa memakai kain separas pinggang. Bahawasanya barangsiapa memasuki tempat mandi tanpa kain separas pinggang, maka dia mendapat laknat.

2. Hai Ali, janganlah engkau memakai cincin dijari telunjuk dan dijari tengah . Sesungguhnya itu adalah apa yang dilakukan oleh kaum Lut.

3. Hai Ali sesungguhnya Allah mengkagumi hambanya yang melafazkan istighfar; "Rabighfirli fainahu Iayaghfirul-zunuba illa Anta"( Tuhanku ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampunkan dosa melainkan engkau). Allah lalu berfirman ,"Hai malaikat Ku, sesungguhnya hamba-Ku ini mengetahui bahawasanya tiada yang mengampunkan dosa melainkan Ku. Hai malaikat-Ku ,jadilah saksi bahawasanya Aku telah mengampunkan dia".

4. Hai Ali, takutilah engkau daripada berdusta. Bahawasanya berdusta itu menghitamkan muka dan disuratkan oleh Allah sebagai kazzab (pendusta). Dan, bahawasanya benar itu memutihkan muka dan disuratkan oleh Allah sebagai sadiq. Ketahuilah engkau, bahawasanya sidiq (benar) itu berkat dan kazzab(dusta) itu celaka.




5. Hai Ali, peliharalah diri engkau daripada mengumpat dan mengadu-dumba. Bahawasanya orang berbuat demikian itu diwajikan ke atasnya siksaan kubur dan menjadi penghalang kepadanya di pintu syurga.

6. Hai Ali, Janganlah engkau bersumpah dengan nama Allah, sama ada dusta atau benar, kecuali dalam keadaan dharurah, dan janganlah jadikan Allah permainna sumpah engkau, Sesungguhnya Allah tidak mensucikan dan tidak mengasihani orang yang bersumpah dusta dengan nama-Nya.

7. Hai Ali, janganlah engkau mencita-citakan rezeki untuk hari esok. Bahawasanya Allah Taala mendatangkan rezeki engkau setiap hari.

8. Hai Ali, Takutilah engkau daripada berbantah bantah dan berkelahi dengan maki-hamun dan sumpah seranah.. Bahawasanya perbuatan itu pada awalnya jahil dan pada akhirnya penyesalan.

9. Hai Ali, senantiasalah engkau bersugi dan mencolek gigi. Bahawasanya bersugi itu mensucikan mulut, mencerahkan mata dan diredhai Allah, manakala mencolek gigi itu dikasihi oleh malaikat kerana malaikat amat tidak senang dengan bau mulut kerana sisa-sisa makanan di celah gigi tidak dicolek selepas makan.

10. Hai Ali, janganlah engkau melayani rasa marah. Apabila timbul rasa marah duduklah engkau dan fikirkanlah mengenai kekuasaan dan kesabaran Allah Taala keatas hamba-Nya. Pertahankanlah diri engkau daripada dikuasai oleh kemarahan dan kembalilah engkau kepada kesabaran.

11. Hai Ali, perhitungkanlah (tahassub) kurnia Allah yang telah engkau nafkahkan untuk diri engkau dan keluarga engkau, nescaya engkau perolehi peruntukan daripada Allah.

12. Hai Ali, apa yang engkau benci pada diri engkau , maka engkau bencikan juga pada diri saudara engkau dan apa yang engkau kasih pada diri engkau maka engkau kasihkan juga pada diri saudara engkau , yakni engkau hendaklah berlaku adil dalam memberi hukuman. Dengan itu engkau dikasihi seluruh isi langit dan bumi.

13. Hai Ali, perbaikanlah perhubungan diantara penduduk (jiran) sekampung dan diantara ahli rumahmu. Hiduplah dengan mereka sekaliannya dengan rasa persahabatan dan kekeluargaan, nescaya disuratkan darjat yang tinggi bagi engkau.

14. Hai Ali, peliharakanlah pesananku (wasiatku). Engkau akan perolehi kemenangan dan kelepasan. Insya Allah.



Tuesday, December 21, 2010

Memanfaatkan Internet Untuk Amal Soleh (Muhasabah)

Pada masa kini secara umumnya ramai yang telah didedahkan dan berkemahiran untuk menggunakan kemudahan internet sejajar dengan perkembangan sains dan teknologi. Dengan kemudahan internet, semua kebaikan dan keburukan berada di hujung jari anda.
Terdapat tiga golongan yang menggunakan kemudahan internet ini :

Pertama : Golongan yang memanfaatkan kemudahan internet untuk menyebarkan, berkongsi atau menimba ilmu dunia dan akhirat, menambahkan pendapatan kewangan, merapatkan ukhuwwah sesama insan dan sebagainya. Semua itu boleh dimasukkan ke dalam senarai amal solehnya dan dia mendapat ganjaran untuk kebaikan dunia dan akhiratnya.

Kedua : Golongan yang menghabiskan masa berada depan komputer dengan bermain game, mendengar lagu, berborak kosong (chatting) dengan sesiapa sahaja, 'merayau-rayau' tanpa tujuan dan yang sewaktu dengannya. Waktunya dihabiskan berjam-jam tanpa sebarang faedah untuknya.

Ketiga : Golongan yang menggunakan internet untuk memuat naik dan memuat turun gambar-gambar tidak senonoh,melawati laman-laman porno, mengumpat, menyebarkan fitnah, melaga-lagakan manusia, menghasut sehingga memutuskan hubungan silaturahim dan  memusnahkan rumahtangga, berborak menggunakan bahasa kesat dan kasar, memuat naik gambar-gambar peribadi yang mendedahkan aurat dan banyak lagi aktiviti-aktiviti di internet yang mengundang laknat dan murka Allah SWT.

Bersama-sama kita bermuhasabah. Saya dan anda golongan yang mana? Sekiranya anda golongan yang pertama, anda hebat! Anda beruntung dan berbaloi walaupun dua atau tiga jam menghadap komputer.

Sekiranya anda golongan yang kedua, anda golongan yang rugi kerana masa anda dipersia-siakan tanpa sebarang faedah. Anda akan menyesal di akhirat nanti ketika berdepan dengan hisab amalan satu persatu termasuk masa yang kita habiskan.

Atau anda golongan yang ketiga? Awas! Dan hentikan tabiat buruk itu. Anda sedar atau tidak anda sebenarnya membuat koleksi dosa-dosa sama ada dosa besar atau dosa kecil. Dosa mengumpat dan memfitnah zaman moden ini amat mudah dilakukan. Tidak perlu bersuara atau berkumpul ramai-ramai. Hanya dengan sekali klik dosa mencurah-curah menjadi milik anda.

Mudarat internet amat besar. Kerana internet  boleh menghilangkan maruah diri seseorang, boleh meruntuhkan rumahtangga, boleh memutuskan hubungan dua sahabat dan boleh meruntuhkan sebuah kerajaan.

Konklusinya, berhati-hatilah dalam menggunakan kemudahan internet. Manfaatkan kemudahannya untuk menjana amal soleh dan kebaikan di dunia dan akhirat. Jangan kerananya menyebabkan kita menerima penghinaan dan azab yang pedih bila kembali ke kehidupan yang sebenar nanti.

ADAB MENDENGAR AZAN







Kematian itu pasti menjelma. Hanya masa dan waktunya yang tidak kita ketahui. Cuba kita amati. Mengapa kebanyakan orang yg nazak, hampir ajal tidak dapat berkata apa-apa.. Lidahnya kelu, keras. Dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan 'sakaratul maut'.

Diriwayatkan sebuah hadis yg bermaksud: 'Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya'. Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar mendiamkan diri, jangan berkata apa-apa pun semasa azan berkumandang.

Sebagai orang beragama Islam kita wajib menghormati azan. Banyak fadhilatnya. Jika lagu kebangsaan kita diajar agar berdiri tegak dan diamkan diri. Mengapa ketika azan kita tidak boleh mendiamkan diri? Lantas sesiapa yang berkata-kata ketika azan, Allah akan kelukan lidahnya ketika nazak.

Kita takut dengan kelunya lidah kita semasa ajal hampir tiba maka kita tidak dapat mengucap kalimah 'Lailahaillallah' yang mana sesiapa yang dapat mengucapkan kalimah ini ketika nyawanya akan dicabut Allah dgn izinNya menjanjikan syurga untuk mereka. Dari itu marilah kita sama-sama menghormati azan dan mohon kepada Allah supaya lidah ini tidak kelu semasa nyawa kita sedang dicabut.

'Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan kematianyang baik lagi mulia, lancarkan lidah kami mengucap kalimah 'Lailahaillallah' semasa sakaratul maut menghampiri kami.. Amin... amin.. amin yarobbala'lamin'.
'

Thursday, December 9, 2010

Wahai Wanita Cantik



Wahai wanita cantik,
Engkau yang diciptakan dengan sangat sempurna oleh Rabbmu..
Indah dengan segala kelebihanmu yang ada

Wahai wanita cantik,
Sering kali aku melihatmu berjalan dengan baju yang sangat sederhana,
Bahan yang sederhana,
dan ukuran yang sangat sangat sederhana,
Hingga bagian auratmu yang harusnya tak tampak menjadi tampak..

Wahai wanita cantik,
Cukup sering aku melihat engkau jalan di depan para lelaki denga pakaian sexy-mu,
Dan para lelaki itu menatapmu dengan sangat lekat dari ujung kakimu sampai ujung rambutmu,
Mengikuti langkahmu hingga hilang dari pandangan mereka,
pandangan yg menjijikkan...

Wahai wanita cantik,
Suaramu sungguh merdu,
Mendayu-dayu layaknya putri duyung yang sedang bernyanyi,
Bening sebening sumber mata air yang mengalir..

Wahai wanita cantik..
Ketahuilah engkau begitu berharga terlalu berharga
Engkau bagai intan berlian yang terpajang pada sebuah kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi..
Engkau bukan emas campuran murahan yang terpajang di chow kit dan dengan seenaknya sang pembeli dapat merabamu,
memegang tubuhmu dan memakaimu hanya untuk mencoba,
lalu sang pembeli pergi,
tak jadi membelimu dan mengembalikanmu di tempat yang sama!!
Bukan, engkau bukan itu wahai wanita cantik!!
Engkau intan berlian yang terpajang dalam kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi..
orang yang menginginkanmu tidak berhak merabamu,
memegangmu tubuhmu bahkan mencoba memakainya!
Tidak, mereka terlalu kotor untuk itu mereka harus terlebih dahulu membelimu dengan harga yang sangat mahal,
setelah itu mereka akan dapat memilikimu sepenuhnya..
Engkau yang utuh,
yang belum pernah di coba orang lain sebelumnya..

Wahai wanita cantik..
Engkau sungguh indah..Bagai bunga mawar yang ketika orang ingin mengambilnya,
terlebih dahulu mereka harus merasakan duri pertahanan diri yang kau punya,
Bagai bunga edelweis yang ketika menginginkanmu,
terlebih dahulu mereka harus mendaki gunung ke arah ketinggian,
menantang keberanian dan cuaca yang tak bersahabat,
Engkau bukan bunga bangkai,
yang terlihat begitu indah dari kejauhan dengan warna yang menyala yang membuat para serangga tertarik dengan warna indahmu,namun ketika didekati, kau busuk.. ahhh baumu saja sudah membuat orang mual,
apalagi memilikimu, merekapun enggan..

Wahai wanita cantik..
Jagalah amanah keindahan yang ada pada dirimu..
Berjalan saja kau terlihat menawan,
belum lagi pembawaanmu yang sangat anggun,
apalagi jika kau bersuara merayu,
dan menampakkan apa yang tak seharusnya tampak..Ahh..jagalah itu semua saudariku,
Tutuplah auratmu agar tak ada yang berkeinginan lain terhadapmu lelaki jalanan itu tak pantas menikmati tubuhmu dengan memandangimu dengan pandangan menjijikkan itu!
mereka terlalu kotor untukmu!Jagalah kehormatanmu saudariku lelaki manapun yang belum halal bagimu tak pantas menyentuh tubuh dan kehormatanmu,
pun atas nama cinta sungguh, cinta dan nafsu itu berbeda..

Apakah kau khuatir tidak ada yang menyayangimu dan menjagamu atas nama cinta?
Apakah kau takut tidak akan ada yang menggombal dan merayumu atas nama cinta?

Wahai saudari seakidahku..
bukan lelaki yang menginginkan tubuhmu yang sesungguhnya mencintaimu..
Lihatlah.. aku disini aku sangat sedih melihat keadaanmu sekarang..( T_T )
aku sedih melihat para lelaki itu menzalimimu.. diri ini serasa tercabi-cabik..
Lihatlah di sekitarmu..tak hanya aku yang menginginkan ini semua yang terbaik untukmu..
lihatlah saudara-saudara semuslim mu Lihatlah kami..
sungguh engkau membuat air mata kami mengalir dan terus mengalir dari mata-mata kami..
kami disini sedang memikirkan dan berbuat sesuatu untukmu..
agar tak pernah lagi engkau dizalimi siapapun...Lihatlah kedua orang tuamu...
apakah mereka menginginkanmu menjadi seperti ini?
Sungguh engkau bakai mutiara bagi keluargamu mutiara yang mereka jaga sejak kecilmu sampai engkau beranjak dewasa...apakah dengan ini engkau membalasnya?
Jika kau masih kurang dengan ini, maka lihatlah Allah Tuhanmu, Yang Menciptakanmu, Yang tiada henti-hentinya memberi nikmat padamu padahal tak jarang kau lupa denganNya...Ia masih memberimu nikmat udara, nikmat hidup, nikmat kecantikan dari tubuhmu yang indah itu..
Bayangkan, jika Ia tidak menyangimu,
knapa Ia tak cabut saja nikmat wajahmu yang cantik dan tubuhmu yang indah??
Tapi tidak meskipun engkau sering kali melupakanNya, nimkatNya tetap terus mengalir...

Wahai saudari seakidahku..
Biarlah hanya satu lelaki paling beruntung yang dapat menikmati dirimu seutuhnya,
yakni suamimu kelak ketika ikatan antara kalian halal dan berbuah redhaNya ketika suara mendayumu bukan lagi dosa tapi pahala..hanya dia yang pantas, saudariku..

Wahai wanita idamanku...
Sungguh tidak ada alasan lain yang membuat aku melakukan ini selain cintaku yang begitu tinggi kepadamu..
Cintaku yang membuncah yang membuat aku memikirkanmu hingga kata-kata ini kugoreskan..
Cintaku yang menangis ketika melihat keadaanmu yang terzalimi oleh petualang ajnabi dan perbudakan hawa nafsu... Cintaku yang akan tersenyum jika engkau berniat kembali ke jalanNya..
Mari berjalan bersamaku, saudariku temani aku dalam perjalanan indah yang tak singkat ini,
menuju kepadaNya....

Wallahu’alam..

Wednesday, December 8, 2010

Madah Imam Shafie

IMAM Al-Shafie bijak mengungkaikan madah bagi menyampaikan maksud ajaran
Islam dengan mendalam. Ungkapannya bertujuan tidak melukakan hati pendengar,
selain membolehkan pengikutnya menghalusi maksud di sebalik ajarannya.

Sebahagian besar madahnya mengajak manusia memikirkan arah tuju kehidupan,
selain melakukan muhasabah diri bagi memperbetulkan kesilapan yang
dilakukan.

Antaranya:-

Perhiasan ulama itu ialah takwanya, keelokannya akhlak mulia dan
kecantikannya murah hati.

Tidaklah berjaya seseorang itu dalam menuntut ilmu melainkan dia berada
dalam kekurangan.

Tidak ada aib yang lebih buruk bagi seseorang ulama, selain daripada
kesukaannya terhadap perkara yang tidak disukai oleh Allah

Ilmu itu bukannya yang dihafal, tetapi yang memberi manfaat.

Kemiskinan ulama itu disebabkan Faqrul Ikhtiyar (kerana pilihan),sedangkan
kemiskinan orang bodoh itu disebabkan Faqrul Idhthirar (kerana terpaksa).

Barang siapa ingin hatinya diterangkan oleh Allah, hendaklah dia banyak
berkhalwat (menyendiri), mengurangkan makan, tidak bergaul dengan orang
bodoh yang buruk pekertinya, serta tidak berkumpul dengan kalangan orang
berilmu yang tidak mempunyai keinsafan dan adab.

Orang yang berakal itu adalah orang yang diikat oleh akalnya daripada segala
perbuatan tercela.

Tanda persahabatan itu hendaklah menjadi teman terhadap teman sahabatnya dan
menjadi musuh terhadap musuh sahabatnya.

Tidak ada kegembiraan yang menyamai perjumpaan dengan sahabat dan tidak ada
kesedihan yang menyamai perpisahan dengan mereka.

Barang siapa menasihati saudaranya secara diam-diam, bererti dia
menginginkan kebaikannya.

Barang siapa menasihati saudaranya di tengah khalayak ramai, bermakna dia
telah membuka rahsia saudaranya dan memburukkan namanya.

Barang siapa yang tidak dimuliakan oleh takwa, maka tidak ada kemuliaan
baginya.

Jangan anda berbicara sesuka hati kecuali perkara yang perlu saja kerana
kalau anda ucapkan satu kalimat saja bererti kalimat itu telah menguasai
anda dan anda tidak boleh menguasainya.

Bersahabat dengan orang yang tidak takut celaan, sebenarnya lebih tercela.

Menuntut kemewahan duniawi itu adalah suatu seksaan yang ditimpakan Allah
kepada Ahli Tauhid.

10 Sahabat Rasulullah Yang Telah Dijamin Syurga

Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang petama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridho kepada mereka dengan mereka dan mereka ridho kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.”
(Qs At-Taubah : 100)

Berikut ini 10 orang sahabat Rasul yang dijamin masuk surga (Asratul Kiraam).

1. Abu Bakar Siddiq ra.
Beliau adalah khalifah pertama sesudah wafatnya Rasulullah Saw. Selain itu Abu bakar juga merupakan laki-laki pertama yang masuk Islam, pengorbanan dan keberanian beliau tercatat dalam sejarah, bahkan juga didalam Quran
(Surah At-Taubah ayat ke-40)
sebagaimana berikut : “Jikalau tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seseorang dari dua orang (Rasulullah dan Abu Bakar) ketika keduanya berada dalam gua, diwaktu dia berkata kepada temannya:”Janganlah berduka cita, sesungguhya Allah bersama kita”. Maka Allah menurunkan ketenangan kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah menjadikan seruan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Abu Bakar Siddiq meninggal dalam umur 63 tahun, dari beliau diriwayatkan 142 hadits.

2. Umar Bin Khatab ra.
Beliau adalah khalifah ke-dua sesudah Abu Bakar, dan termasuk salah seorang yang sangat dikasihi oleh Nabi Muhammad Saw semasa hidupnya. Sebelum memeluk Islam, Beliau merupakan musuh yang paling ditakuti oleh kaum Muslimin. Namun semenjak ia bersyahadat dihadapan Rasul (tahun keenam sesudah Muhammad diangkat sebagai Nabi Allah), ia menjadi salah satu benteng Islam yang mampu menyurutkan perlawanan kaum Quraish terhadap diri Nabi dan sahabat. Dijaman kekhalifaannya, Islam berkembang seluas-luasnya dari Timur hingga ke Barat, kerajaan Persia dan Romawi Timur dapat ditaklukkannya dalam waktu hanya satu tahun. Beliau meninggal dalam umur 64 tahun karena dibunuh, dikuburkan berdekatan dengan Abu Bakar dan Rasulullah dibekas rumah Aisyah yang sekarang terletak didalam masjid Nabawi di Madinah.

3. Usman Bin Affan ra.
Khalifah ketiga setelah wafatnya Umar, pada pemerintahannyalah seluruh tulisan-tulisan wahyu yang pernah dicatat oleh sahabat semasa Rasul hidup dikumpulkan, kemudian disusun menurut susunan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Saw sehingga menjadi sebuah kitab (suci) sebagaimana yang kita dapati sekarang. Beliau meninggal dalam umur 82 tahun (ada yang meriwayatkan 88 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.

4. Ali Bin Abi Thalib ra.
Merupakan khalifah keempat, beliau terkenal dengan siasat perang dan ilmu pengetahuan yang tinggi. Selain Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib juga terkenal keberaniannya didalam peperangan. Beliau sudah mengikuti Rasulullah sejak kecil dan hidup bersama Beliau sampai Rasul diangkat menjadi Nabi hingga wafatnya. Ali Bin Abi Thalib meninggal dalam umur 64 tahun dan dikuburkan di Koufah, Irak sekarang.

5. Thalhah Bin Abdullah ra.
Masuk Islam dengan perantaraan Abu Bakar Siddiq ra, selalu aktif disetiap peperangan selain Perang Badar. Didalam perang Uhud, beliaulah yang mempertahankan Rasulullah Saw sehingga terhindar dari mata pedang musuh, sehingga putus jari-jari beliau. Thalhah Bin Abdullah gugur dalam Perang Jamal dimasa pemerintahan Ali Bin Abi Thalib dalam usia 64 tahun, dan dimakamkan di Basrah.

6. Zubair Bin Awaam
Memeluk Islam juga karena Abu Bakar Siddiq ra, ikut berhijrah sebanyak dua kali ke Habasyah dan mengikuti semua peperangan. Beliau pun gugur dalam perang Jamal dan dikuburkan di Basrah pada umur 64 tahun.

7. Sa’ad bin Abi Waqqas
Mengikuti Islam sejak umur 17 tahun dan mengikuti seluruh peperangan, pernah ditawan musuh lalu ditebus oleh Rasulullah dengan ke-2 ibu bapaknya sendiri sewaktu perang Uhud. Meninggal dalam usia 70 (ada yang meriwayatkan 82 tahun) dan dikuburkan di Baqi’.

8. Sa’id Bin Zaid
Sudah Islam sejak kecilnya, mengikuti semua peperangan kecuali Perang Badar. Beliau bersama Thalhah Bin Abdullah pernah diperintahkan oleh rasul untuk memata-matai gerakan musuh (Quraish). Meninggal dalam usia 70 tahun dikuburkan di Baqi’.

9. Abdurrahman Bin Auf
Memeluk Islam sejak kecilnya melalui Abu Bakar Siddiq dan mengikuti semua peperangan bersama Rasul. Turut berhijrah ke Habasyah sebanyak 2 kali. Meninggal pada umur 72 tahun (ada yang meriwayatkan 75 tahun), dimakamkan di baqi’.

10. Abu Ubaidillah Bin Jarrah
Masuk Islam bersama Usman bin Math’uun, turut berhijrah ke Habasyah pada periode kedua dan mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah Saw. Meninggal pada tahun 18 H di urdun (Syam) karena penyakit pes, dan dimakamkan di Urdun yang sampai saat ini masih sering diziarahi oleh kaum Muslimin.


(Sumber:http://islam2u.bumicyber.org/index.php?option=com_content&view=article&id=73%3A10-sahabat-yang-telah-dijamin-syurga&catid=14%3Akisah-kisah-sahabat&Itemid=19)

KIAMAT HAMPIR TIBA

Hari Kiamat merupakan Hari Pengakhiran bagi semua makhluk di atas muka bumi ini. Hari kiamat merupakan hari di mana semua manusia dihimpunkan dari seawal-awal kelahiran iaitu manusia semenjak zaman Nabi Adam dan Hawa hinggalah kepada manusia yang paling akhir sekali dijadikan dan dimatikan oleh Allah SWT.

Pada hari itu juga manusia dihisab amalannya, Hari Kiamat adalah sesuatu perkara yang benar sebagaimana benarnya bahawa setiap manusia akan mati. Firman Allah SWT: "Dan sesungguhnya hari kiamat itu pasti akan datang, tidak ada keraguan padanya...."(Surah al-Hijj:7)

Mari kita fikir sejenak tentang tanda-tanda kecil menunjukkan hampirnya kiamat berdasarkan hadis sahih Nabi SAW dengan melihat realiti hidup kita serta kejadian berlaku pada manusia ketika ini.

Antara Tanda-Tanda Kecil Kiamat Berdasarkan Hadis:

Penaklukan Baitulmaqdis
Dari Auf bin Malik r.a katanya, "Rasulullah SAW telah bersabda: "Aku menghitung enam perkara menjelang Hari Kiamat." Baginda menyebutkan salah satu diantaranya, iaitu penaklukan Baitulmuqaddis."(Sahih Bukhari)

Zina Berleluasa
"Dan tinggallah manusia-manusia yang buruk, yang sesuka hatinya melakukan persetubuhan seperti keldai. Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan datang"(Sahih Muslim)

Alat-Alat Muzik Menjadi Kebanggaan Dan Digilai
Pada akhir zaman akan terjadi tanah runtuh, rusuhan dan perubahan pada muka. Ada yang bertanya kepada Rasulullah "Wahai Rasulullah bila hal itu terjadi?" Baginda menjawab:"Apabila telah bermaharajalela muzik (bunyi-bunyian) dan ramainya penyanyi-penyanyi wanita" (Riwayat Ibnu Majah)

Menghias Masjid Dan Membanggakannya
"Diantara tanda-tanda telah dekatnya kiamat ialah manusia bermegah-megah dalam mendirikan masjid" (Riwayat Nasai)

Munculnya Kekejian, Memutuskan persaudaraan Dan Bersikap Buruk Dengan Jiran
"Tidak akan datang kiamat sehingga banyak perbuatan dan perkataan keji, memutuskan hubungan silaturahim dan bersikap yang buruk dengan jiran". (Riwayat Ahmad dan Hakim)

Ramai Orang Soleh Meninggal Dunia
"Tidak akan datang hari kiamat sehingga Allah mengambil orang-orang yang baik dan ahli agama di muka bumi, maka tiada yang tinggal padanya kecuali orang-orang yang hina dan buruk yang tidak mengetahui yang makruf dan tidak mengongkari kemungkaran".(Riwayat Ahmad)

Orang Hina Mendapat Kedudukan Terhomat
"Diantara tanda-tanda semakin dekatnya kiamat ialah dunia akan dikuasai oleh Luka' bin Luka' (orang yang bodoh dan hina). Maka Orang yang paling baik ketika itu ialah orang yang beriman yang diapit oleh dua orang mulia". (Riwayat at-Thabrani)

Mengucapkan Slam Kepada Orang Yang Dikenali Sahaja
"Sesungguhnya diantara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah manusia tidak mahu mengucapkan salam kepada orang lain kecuali yang dikenalinya sahaja." (Riwayat Ahmad)

Ramai Wanita Berpakaian Tetapi Hakikatnya Telanjang
Diriwayat dari Abu Huraira r.a "Di antara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah akan muncul pakaian-pakaian wanita dan apabila mereka memakainya keadaannya seperti telanjang."

Bulan Sabit Kelihatan Besar
"Diantara tanda-tanda telah dekatnya hari kiamat ialah membesarnya bulan sabit."(Riwayat at-Thabrani)

Banyak Dusta dan Tidak Tepat Dalam Menyampaikan Berita
"Pada  akhir zaman akan muncul pembohong-pembohong besar yang datang kepadamu dengan membawa berita-berita yang belum pernah kamu dengar dan belum didengar oleh ibubapa kamu sebelumnya, kerana itu jauhkanlah dirimu dari mereka agar mereka tidak menyesatkanmu dan menfitnahmu."(Sahih Muslim)

Banyak Saksi Palsu dan Menyimpan Kesaksian Yang Benar
"Sesungguhnya sebelum datangnya hari kiamat akan banyak kesaksian palsu dan disembunyikan kesaksian yang benar."(Riwayat Ahmad)

Negara Arab Menjadi Padang Rumput dan Sungai
"Tidak akan datang hari kiamat sehingga negeri Arab kembali menjadi padang rumput dan sungai-sungai."(Sahih Muslim)

Demikian sebahagian daripada tanda-tanda kecil akan berlakunya hari kiamat. Marilah kita renungkan sejenak untuk menjadi panduan hidup. Hidup kita hanya sebentar sahaja dimuka bumi ini, seharusnya hidup yang singkat ini kita isi dengan sesuatu yang berfaedah sama ada untuk diri sendiri, agama, bangsa mahupun negara....

Wallahu'alam

Saturday, December 4, 2010

Oh Pemuda Pemudi ( Muhasabah )







ertikan masa mudamu !!

Saya duduk dan memandang. Memandang satu pandangan masa hadapan. Mengira dan menghitung umur. Oh, telah 24tahun. Muda? Masih mudakah?

Saya akan cakap betapa saya merasakan saya sudah tua. Tua untuk bermain-main. Tua untuk tidak serius. Tua untuk sekadar bermain di medan teori. Tua untuk buat tidak kisah.

Artikel ini lebih untuk diri. Mengingatkan akan tanggungjawab hakiki.

Saya cuma membayangkan bebanan yang akan saya pikul beberapa tahun nanti.

Ah… bukan saya sahaja. Semua yang seangkatan dengan saya akan memikulnya.

Tetapi apakah umur-umur kami ini menyedari?

Atau masih memilih untuk berfoya-foya dengan kemudaan yang masih wujud pada diri?

Yang disuruh kejar, menanda ia bukan benda kecil

Rasulullah SAW ada menggesa manusia untuk mengejar lima sebelum lima. Di dalam riwayat yang sohih, gesaan untuk kelima-lima perkara itu dimulakan dengan:

“Kejarlah lima sebelum lima, masa mudamu sebelum masa tuamu…”

Masa mudamu sebelum masa tuamu.

Dan semestinya yang disuruh kita menyambarnya ini, bukanlah perkara kecil. Jika kecil Rasulullah SAW tidak akan memesanya sedemikian rupa. Perkataan ‘kejar’ itu sendiri sudah menunjukkan besarnya akan perkara ini.
Mengapa masa muda? Apa yang pemuda dan pemudi ada?




Kekuatan, tenaga, kecerdasan, semangat membara

Pemuda-pemudi punya kelebihan yang besar berbanding para veteran dalam banyak perkara. Tinggal hikmah dan pengalaman sahaja yang mungkin tidak mampu ditandingi. Itupun hakikatnya, tembok itu mampu dipecahkan dan perkaraitu akan diperbincangkan sebentar nanti.

Justeru persoalan utama adalah, ke mana pemuda dan pemudi mengeksploitasikan kekuatannya, tenaganya, kecerdasan akal mudanya dan semangat membaranya?

Kita lihat hari ini pemuda pemudi kita terjerumus ke satu alam kotor yang merosakkan. Kita lihat betapa mereka kuat berpegang dengan stylo yang mereka rasa cool, dengan gaya hidup yang mereka rasa macho, dan fesyen yang mereka rasa popular.

Mereka mempunyai tenaga, maka ke mana dihabiskan? Kita dapat lihat ramai pemuda pemudi kita mampu ber’clubbing’ sampai pagi. Menari menari dan melakukan pelbagai perkara lagi.

Mereka mempunyai keberanian, ke arah mana mereka halakan? Kita dapat lihat betapa banyak kelahiran anak luar nikah. Bukankah itu hasil ‘keberanian’ pemuda pemudi melakukan sesuatu yang dinyatakan sebagai ‘terlarang’? Belum dikira yang berani merempit atau memandu laju kerana darah muda.

Mereka mempunyai kecerdasan akal, ke arah mana mereka gunakan? Sampai kalau tak ada penghisap shisha sendiri, sanggup reka asal boleh sedut asap. Tak ke genius? Belum dikira lagi teknik-teknik pecah asrama, lari dari warden@ibu bapa, karang skrip tipu itu ini.

Resmi darah muda, panas, semangat berapi-api, ke arah mana disalurkan?

Akhirnya kita balik ke persoalan pokok.

Ke arah mana semua ini? Ke arah yang bermakna kah? Yang boleh dikira sebagai ‘kehidupan’ kah?

“Ala bro, buat apa fikir-fikir ni? Umur masih muda”

Ya. Umur masih muda. Sebab itu ajak fikir. Kalau sudah tua, terlambat tak bermakna.

Pernah tak terfikir akan satu perkara yang dinamakan masa hadapan?




Masa hadapan dunia, masa hadapan Islam

Sheikh Yusuf Al-Qaradhawi pernah berkata:

“Sekiranya kau ingin melihat masa hadapan sesebuah negara, maka lihatlah pemuda pemudinya hari ini”

 Persoalan penting di sini adalah, betapa pemuda pemudi adalah kunci kesejahteraan masa hadapan. Baik keluarga, masyarakat, negara, dunia mahupun Islam itu sendiri. Kunci kelangsungan perjuangan Islam zaman berzaman adalah kerana wujudnya pewaris-pewaris matang yang menjadi penggerak arus pejuangan Islam itu sendiri. Begitulah juga keluarga memerlukan pemuda-pemudinya menjaga diri agar tidak rosak masa hadapan famili. Samalah juga masyarakat, akan menjadi rosak dan terbantut sekiranya pemuda pemudinya rosak tidak membangun. Begitulah negara dan dunia sekalipun. Semuanya bergantung harap kepada pemuda pemudi.

Pembinaan seseorang yang hebat itu, bermula semasa mudanya.

Siapakah yang akan mencorakkan dunia 10 tahun lagi? Adakah masih veteran hari ini?

Siapakah yang akan memegang negara 20 tahun lagi? Adakah masih muka-muka pemimpin hari ini?

Siapakah yang akan menjadi ahli komuniti di dalam masyarakat 10 tahun lagi? Adakah masih ayah ibu kita?

Siapakah yang akan menjadi bapa, ibu kepada anak-anak masa hadapan lagi? Apakah masih datuk dan nenek kita hari ini?

Siapakah yang hendak membawa Islam 10 tahun lagi? Masih Sheikh Yusuf Al-Qaradhawi yang telah berumur serta berkerusi roda? Atau mengharapkan Imam Hassan Al-Banna hidup semula?

Jawapannya hanya satu.

Pemuda pemudi hari ini. Namun siapakah antara kita yang memahami?

Ibnu Abbas berkata: Tidaklah Allah memberikan kepada seorang hamba ilmu pengetahuan kecuali kepada para pemuda, karena banyak kelebihan dan kebaikan yang terdapat di dalamnya”, kemudian beliau membaca firman Allah:

“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk”. (Al-Kahfi:13)





Dan proses bukan sekelip mata

Umur 24 sudah saya kira sebagai tua. Tua untuk bermain-main. Tua untuk merasa lengah. Tua untuk tidak bersedia. Tua untuk berlagha-lagha melampau.

Hal ini kerana proses mengubah diri bukan memakan masa yang pendek. Saya sudah berumur 24 tahun. Lagi lima tahun saya akan berumur 29 tahun. Apakah saya sudah cukup matang untuk menjadi ahli masyarakat yang berumur 29 tahun? Yang menjadi suami kepada isteri, yang menjadi ayah kepada anak, yang menjadi ahli komuniti masyarakat, yang menjadi pekerja, yang menjadi pembawa Islam?

Atau 29 tahun saya masih budak-budak, pemikiran tidak matang, hidup ikut emosi, jalan tak fikir akhirat, tidak kisah kiri kanan dan masa hadapan masyarakat?

Dan saya hanya ada 5 tahun sebelum menjadi 29 tahun. Adakah saya telah merancang 5 tahun saya ini untuk menjadi seorang Abu Hanifah berumur 29 tahun yang lebih baik dari veteran-veteran berumur 29 tahun hari ini?

Memandang hal ini menyebabkan saya merasakan saya telah tua.

Mu’adz dan Mu’awwidz menumbangkan Abu Jahal kala umur mereka masih belasan. Usamah bin Zaid RA menjadi jeneral kala umurnya 18 tahun. Menumbangkan Rom pada umurnya 19 tahun. Muhammad Al-Fateh menjadi raja ketika umurnya 19 tahun, dan menumbangkan Konstantinopel pada umur 23 tahun. Itulah kualiti yang membangunkan ummah yang hebat.

Saya? Pemuda pemudi hari ini?

Berapa masa yang diperlukan untuk menjadi seorang yang berkualiti, yang pantas menggantikan veteran hari ini lantas membawa dunia ke arah yang lebih baik?

Apakah masih mampu kita berfoya-foya dan buat tidak endah?

Kehidupan ada matlamat, manusia ada tanggungjawab

Paling tidak manusia itu akan memimpin dirinya sendiri. Dan perlu disedari dan difahami, betapa diri kita adalah salah satu dari bata yang hendak membina bangunan bernama ummah.

Apakah kita suka menjadikan diri kita sebagai bata yang rapuh, punca kepada keruntuhan ummah? Saya tidak faham bagaimana beraninya kita berhadapan dengan Allah SWT nanti dengan membawa kesalahan sedemikian besar.
Hidup punya matlamat. Matlamat di dunia adalah mentadbir dunia ini sebagai khalifah, menegakkan Islam dan menjamin kemaslahatan seluruh alam. Matlamat di akhirat adalah syurga Allah SWT. Mahu tidak mahu, hendak mencapai kedua-dua ini satu keperibadian perlu dibina. Keperibadian berkuliti.

Dan pemuda pemudi sepatutnya mula peka.

Lihat semula diri.

Hendak menjadi yang bagaimana?

Betapa asas pembangunan ummah sepenting pemuda pemudi, bila rosak menjanjikan kehancuran masyarakat dan kegelapan masa hadapan. Tidak mahu percaya akan hal ini, saya sarankan anda melihat keadaan sekeliling. Jenayah-jenayah hari ini. Institusi keluarga yang gagal. Pendidikan yang berterabur. Kelam-kabut dan kucar-kacir politik hari ini. Islam yang ditinggalkan.

Mengapa semua ini berlaku? Hal ini kerana yang menggerakkan dunia hari ini adalah pemuda-pemudi yang tidak sedar suatu masa dahulu.

Apakah kita sekadar hendak meneruskan rantaian ini?

Untuk saya, jawapannya adalah tidak.

(Karya Asal Abu Hanifah)